Jumat, 22 Januari 2016

Pembuat Seni Lukis Indonesia Dan Hasil Karya Lukis nya

1.AFFANDI KOESOEMANama lengkap: Affandi Koesoema
  Nama panggilan: Affandi
  Tempat dan Tanggal lahir: Cirebon, 23 Mei 1904
  PEKERJAAN : Pelukis
  Pendidikan:HIS, MULO, dan tamat di AMS
  Bidang yang ditekuni: Karya Lukis Affandi Koesoema adalah seorang pelukis yang dikenal sebagai Maestro Seni Lukis Indonesia, mungkin pelukis Indonesia yang paling terkenal di dunia internasional, berkat gaya ekspresionisnya yang khas. Pada tahun 1950-an ia banyak mengadakan pameran tunggal diIndia, Inggris, Eropa, dan Amerika Serikat. Pelukis yang produktif, Affandi telah melukis lebih dari dua ribu lukisan.
Sebelum mulai melukis, Affandi pernah menjadi guru dan pernah juga bekerja sebagai tukang sobek karcis dan pembuat gambar reklame bioskop di salah satu gedung bioskop di Bandung.
Bakat melukis yang menonjol pada diri Affandi pernah menorehkan cerita menarik dalam kehidupannya. Suatu saat, dia pernah mendapat beasiswa untuk kuliah melukis di Santiniketan, India, suatu akademi yang didirikan oleh Rabindranath Tagore. Ketika telah tiba di India, dia ditolak dengan alasan bahwa dia dipandang sudah tidak memerlukan pendidikan melukis lagi. Akhirnya biaya beasiswa yang telah diterimanya digunakan untuk mengadakan pameran keliling negeri India.
Museum Affandi diresmikan oleh Fuad Hasan . Museum ini didirikan tahun 1973 di atas tanah yang menjadi tempat tinggalnya. Saat ini, terdapat sekitar 1.000-an lebih lukisan di Museum Affandi, dan 300-an di antaranya adalah karya Affandi. Lukisan – lukisan tersebut tidak dijual karena itu adlah karya restropektif yang punya nilai kesejarahan mulai dari awal kariernya hingga selesai .
Contoh hasil karya-karya afandi
1.Ayam tarung
2.kebun cengkeh

2.WAKIDI
Pelukis lokal generasi Indie Mooi, lahir di Semarang (Jawa Tengah) 1887 dan meninggal di Padang (Sumatera Barat) 1983. Meski berdarah Jawa (orang tuanya berasal dari Semarang, tapi kemudian bekerja di Plaju), ia dikenal sebagai pelukis dengan tema-tema tentang panorama dan kehidupan Sumatera Barat. Tahun 1903, ia dikirim ke Bukit Tinggi untuk belajar ke Sekolah Raja yang merupakan sekolah pelatihan guru di Sumatera pada saat itu. Di sana bakat artistiknya diketahui oleh seorang guru Belanda, dan ia diberi kesempatan untuk pergi ke Semarang, tempat ia mempelajari seni lukis dengan pelukis Belanda Van Dijk. Dari pelukis inilah, tertanam jiwa naturalis pada WAKIDI.
Selama hidupnya ia mengajar banyak murid, walaupun sedikit yang telah mengikuti gaya naturalistisnya. Selama pernikahannya yang pertama, mempunyai banyak anak dan setelah kematian isteri yang pertama sekitar 1952, ia menikah kembali dengan seorang wanita yang jauh lebih muda yang dengannya ia mempunyai dua orang anak. Ia melanjutkan mengajar seni di Bukit Tinggi pada akhir 1950-an serta melukis pada waktu-waktu senggangnya. Ia hidup tenang, jauh dari arus utama kehidupan seni rupa; ia mencintai musik dan biasa memainkan biola. Dikenal juga sebagai pendidik, ketika mengajar di INS Kayu tanam, ia menjadi guru tokoh nasional Mohammad Hatta dan Jendral A.H. Nasution. Penerima Anugerah Seni RI 1983. contoh hasil karya seni lukis warkidi
1.perjalan dan hujan
2.jalan yang indah

3. Wahdi Sumanta
Pelukis natura lis, lahir di Bandung, Oktober 1917. Sejak di bangku kelas tiga HIS, telah gemar menggambar. Tamat HIS tahun 1935, mendapat bimbingan dari pelukis Abdullah Suriosubroto, ayah pelukis Basuki Abdullah selama beberapa bulan karena dorongan Dr. Kadmirah yang melihat bakat yang dimilikinya. Kemudian ia mengembangkan bakat itu dengan berlatih bersama-sama dengan pelukis Affandi yang ketika tinggal di Gang Wangsareja, Bandung. Selain Affandi pelukis lain yang sering melukis bersama pada waktu itu ialah Barli Sasmitawinata, Sudarso dan Hendra Gunawan. Tahun 1964, ketika Bandung diduduki Belanda, Wahdi mengungsi ke Sumedang, kembali tahun 1951. Selama dalam pengungsian ia tidak melukis sama sekali. Setiba di Bandung ia menggabungkan diri dengan Himpunan Pelukis Bandung St. Lucas Gilde yang dipimpin oleh dokter berkebangsaan Austria. Anggota lainnya yang pribumi ialah Barli, Kerton Sujana, Rudiyat, dan Suwaryono (Soewarjono). Perkumpulan itu secara tetap setiap tah un menyelenggarakan pameran, paling tidak dua kali, biasanya di Gedung YPK. Karena kesulitan hidup sebagai pelukis, Wahdi sempat melamar menjadi guru Sekolah Rakyat dan diterima, tetapi hanya bertahan selama dua tahun. Ia kemudian membuka toko mebel ‘Sri Tunggal’ di Cicadas. Perusahaan itu berkembang dengan baik, sehingga ia mampu membeli sebidang tanah di Kiaracondong yang kemudian dijadikan ‘Sanggar Sangkuriang’.
Tahun 1975 ia bersama Affandi, Barli, dan Sudarso mengadakan pameran bersama di TIM dengan sponsor DIU. Tahun 1976 ia mengadakan pameran tunggal atas sponsor Ajip Rosidi di Balai Budaya Jakarta. Tahun 1977 mengadakan pameran tunggal di TIM atas Sponsor DKJ. Tahun 1975 setelah selesai mengadakan pameran bersama, ia meresmikan ‘Sanggar Sangkurian’. Tahun 1979, atas usaha Ramadhan K.H., Wahdi sempat melawat ke Eropa, yang dijadikan kesempatan olehnya untuk melihat-lihat lukisan klasik dalam museum-museum. contoh hasil karya seni lukis.
1.tanah periang


4. Chusin Setiadikara
Chusin Setiadakara, salah satu seniman lukis senior yang dimiliki Indonesia ini sedang menyelenggarakan Pameran Tunggal pertamanya di Tahun 2011, dengan diberi judul ‘Chusin’s Realistic Painting, A Thesis’, pameran ini seperti seakan memberikan suatu tema pembahasan berskala besar yang berhubungan dengan Chusin dan gaya realis lukisan yang menjadi ciri khas dirinya.
Seperti yang kita ketahui, Chusin Setiadikara terkenal dengan gaya lukisan realisnya dan pendekatan fotografis, yang artinya setiap model lukisan yang dib uatnya pertama kali dihasilkan melalui media foto dan baru dituangkan ke atas kanvas dengan menggunakan media Charcoal serta Cat Minyak, hasilnya adalah suatu ciri khas Chusin dimana dalam beberapa lukisannya terasa seperti sebuah kolase, ia menggabungkan drawing charcoalnya dengan lukisan cat minyak, beberapa objek terkadang dijadikan satu seperti membawa
pesan terselubung akan arti yang ingin di sampaikan.
Situs Taman Ismali Marzuki dalam profil Chusin Setiadikara mengatakan “Bagi Chusin, melukis dengan pendekatan realisme fotografis bukanlah sekedar menyalin kenyataan ke atas kanvas, akan tetapi gaya realisme fotografis tersebut juga dianggapnya sebagai idiom. Selain itu, Chusin juga menggunakan pendekatan yang bukan sekedar material.”
Seniman yang lahir pada tahun 1949 di Bandung Jawa barat ini dalam setiap lukisannya sering sekali menjadikan Pasar Kintamani yang berada di Bali menjadi Subject matter lukisannya, setelah sebelumnya tinggal menetap di Bandung, pada tahun 1987 ia pindah dan kemudian menetap tinggal di Bali, hal tersebut dilakukan karena ia merasa gelisah karena proses kreatif dirinya sebagai seorang pelukis tidak berjalan kemana-m ana, setelah pindah ke Bali, barulah ia kembali mengevaluasi dirinya sebagai seorang pelukis.
Pameran yang di selenggarakan di Galeri Nasional Indonesia sampai tanggal 25 Maret 2011 ini menurut saya merupakan pameran yang wajib di datangi oleh penggemar Seni Rupa Indonesia, selain di dukung kuratorial oleh Jim Supangkat, bisa dibilang Pameran ‘Chusin’s Realistic Painting, A Thesis’ ini bukan sembarang pameran, karena apa yang di Sajikan oleh Pameran Tunggal Chusin ini bukan sekedar pameran lukisan yang menampilkan karya seorang seniman lukis senior Indonesia, tapi juga merupakan sebuah manifesto dari seorang Chusin Setiadakara akan karir berkaryanya sebagai seorang pelukis realis.
1.pasar ramai



5.Raden Syarif
Raden Saleh Sjarif Boestaman adalah salah seorang pelukis paling terkenal dari Indonesia. Bisa dibilang ialah orang pertama Indonesia yang meng-internasional. Pergaulannya yang lusa menghantarkannya pada bangsawan dan keluarga kerajaan Inggris, Prusia, Austria dan Belanda. Tak sedikit pula yang menganugerahinya tanda penghargaan, yang kemudian selalu ia sematkan di dada. Di antaranya, bintang Ridder der Orde van de Eikenkoon (R.E.K.), Commandeur met de ster der Frans Joseph Orde (C.F.J.), Ksatria Orde Mahkota Prusia (R.K.P.), Ridder van de Witte Valk (R.W.V.), dll.
Sedangkan penghargaan dari pemerintah Indonesia diberikan tahun 1969 lewat Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, secara anumerta berupa Piagam Anugerah Seni sebagai Perintis Seni Lukis di Indonesia. Wujud perhatian lain adalah, pembangunan ulang makamnya di Bogor yang dilakukan oleh Ir. Silaban atas perintah Presiden Soekarno, sejumlah lukisannya dipakai untuk ilustrasi benda berharga negara, misalnya akhir tahun 1967, PTT mengeluarkan perangko seri Raden Saleh dengan reproduksi dua lukisannya bergambar binatang buas yang sedang berkelahi. Berkat Raden Saleh, Indonesia boleh berbangga melihat karya anak bangsa menerobos museum akbar seperti Rijkmuseum, Amsterdam, Belanda, dan dipamerkan di museum bergengsi Louvre, Paris, Perancis.


6.Raden Saleh
Salah satu Pelukis Maestro Legendaris Indonesia pada era sebelum kemerdekaan, saat Indonesia masih dijajah Belanda. Raden Saleh merupakan salah satu Pelukis Maestro Indonesia yang diakui sebagai Pelukis kelas Dunia. Karya-karya lukisanya merupakan saksi sejarah, banyak menceritakan tentang situasi pada jaman perjuangan dan kehidupan masyarakat khususnya Jawa. Salah satu karya lukisanya yang terkenal adalah “Penangkapan Diponegoro”, Raden Saleh juga mendapat pengahargaan atas talenta karya seninya, sehingga Beliau mendapat beasiswa dari pemerintah Belanda untuk Studi di Negara Belanda dan Negara-negara Eropa lainya. Gaya aliran Lukisan saleh adalah gaya Naturalism, Realism dan Klasik.contoh lukisan
1.berburu
7.Basuki Abdullah
Pelukis Maestro Legendaris Indonesia yang lahir di Surakarta, bakat dan talenta melukisnya yang luar biasa terlihat dari setiap karya Lukisanya, warna-warna yang terkombinasi matang, kehalusan goresan, kesempurnaan anatomi obyek dan komposisi obyek.

Basuki Abdullah semasa karirnya sebagai seorang Pelukis Maestro, pernah mengawali karirnya studi di Belanda, dan mengadakan perjalanan ke Negara-negar Eropa untuk memperdalam pengetahuanya tentang Seni rupa, diantaranya adalah Negara Prancis dan Italia, Negara asal dari para Pelukis Maestro kelas Dunia ( Picasso, Leonardo da Vinci, Renoir, Monet, Paul Gaugin, Dll. ).

Salah satu prestasinya yang mengharumkan nama Bangsa Indonesia di mata Dunia adalah kesuksesanya menjuarai lomba sayembara melukis pada waktu penobatan Ratu Yuliana (Belanda ) pada 6 September 1948, Basuki Abdullah menjadi juara dan berhasil menyingkirkan 87 Pelukis dari Eropa, beliau juga pernah diangkat menjadi Pelukis tetap di Istana Merdeka, dan karya-karyanya banyak menghiasi ruangan Istana Merdeka.

Semasa hidupnya Basuki Abdullah banyak menerima penghargaan baik dari dalam dan luar Negeri atas Dedikasinya dalam Dunia seni khususnya Lukisan, gaya aliran Lukisan Basuki Abdullah adalah Realism dan Naturalism.

contoh lukisan
di ponegoro pemimpin pasukan

8.Hendra Gunawan

Hendra Gunawan lahir di Bandung, Jawa Barat pada tahun 1918, dan Wafat di Denpasar, Bali. 17 Juli 1983.
Hendra Gunawan adalah seorang pelukis, penyair, pematung dan pejuang gerilya. Selama masa mudanya ia bergabung dengan tentara pelajar dan merupakan anggota aktif dari Poetera (Pusat Tenaga Rakyat) dan organisasi yang dipimpin oleh Sukarno dan lain-lain. Ia juga aktif dalam Persagi (Asosiasi Pelukis Indonesia, sebuah organisasi yang didirikan oleh S. Soedjojono dan Agus Djaya pada tahun 1938.

Hendra Gunawan memiliki komitmen dalam pandangan politiknya, mengabdikan hidupnya untuk memerangi kemiskinan, ketidak adilan dan kolonialisme. Dia dipenjara di Kebon Waru atas keterlibatannya di Institut Budaya Populer (Lekra), sebuah organisasi budaya yang berafiliasi dengan komunis sekarang sudah tidak berfungsi, Partai Indonesia (PKI). Penahanan Hendra Gunawan selama 13 Tahun dimulai pada tahun 1965 hingga tahun 1978. Selama di dalam penjara beliau tetap aktif berkarya membuat lukisan bertema tentang kehidupan masyarakat pedesaan pada jamanya, seperti: Panen Padi, berjualan buah, kehidupan nelayan, suasana panggung tari-tarian, dll. Hampir disemua Lukisanya berlatar belakang alam.


Dengan talenta sebagai seorang Pelukis senior dan memiliki karakter karya Lukisan yang khas, menjadikan namanya masuk dalam daftar Pelukis Maestro Legendaris ternama Indonesia.


Karakter Lukisan beliau sangat berani dengan ekspresi goresan cat tebal, dan ekspresi warna kontras apa adanya, karya Lukisanya banyak dikoleksi oleh para kolektor dalam negeri. Perjalanan Aliran Lukisan karya Hendra Gunawan pada awalnya adalah realism yang melukiskan tema-tema tentang perjuangan sebelum kemerdekaan, namun setelah era kemerdekaan, karya-karya lukisan ber metamorfosa kedalam aliran lukisan ekspresionism, tema-tema lukisanya tentang sisi-sisi kehidupan masyarakat pedesaan.
contoh lukisan mencari kutu rambut


9.Sudjojono

S. Sudjojono lahir di Kisaran, Sumatera Utara 14 Desember 1913 , dan wafat  di Jakarta 25 Maret 1985. Soedjojono lahir dari keluarga transmigran asal Pulau Jawa. Ayahnya, Sindudarmo, adalah mantri kesehatan di perkebunan karet Kisaran, Sumatera Utara, beristrikan seorang buruh perkebunan. Ia lalu dijadikan anak angkat oleh seorang guru HIS, Yudhokusumo. Oleh bapak angkat inilah, Djon (nama panggilannya) diajak ke Jakarta (waktu itu masih bernama Batavia) pada tahun 1925. Ia menamatkan HIS di Jakarta, lalu melanjutkan SMP di Bandung, dan menyelesaikan SMA di Perguruan Taman Siswa di Yogyakarta. Di Yogyakarta itulah ia sempat belajar montir sebelum belajar melukis kepada R.M. Pringadie selama beberapa bulan. Sewaktu di Jakarta, ia belajar kepada pelukis Jepang, Chioji Yazaki.

S. Sudjojono sempat menjadi guru di Taman Siswa seusai lulus dari Taman Guru di perguruan yang didirikan oleh Ki Hajar Dewantara itu. Ia ditugaskan oleh Ki Hajar Dewantara untuk membuka sekolah baru di Rogojampi, Banyuwangi, tahun 1931. Namun ia kemudian memutuskan untuk menjadi pelukis. Pada tahun 1937, ia ikut pameran bersama pelukis Eropa di Kunstkring Jakarya, Jakarta. Inilah awal namanya dikenal sebagai pelukis, Pada tahun itu juga ia menjadi pionir mendirikan Persatuan Ahli Gambar Indonesia (Persagi). Oleh karena itu, masa itu disebut sebagai tonggak awal seni lukis modern berciri Indonesia. Ia sempat menjabat sebagai sekretaris dan juru bicara Persagi. Selain sebagai pelukis, ia juga dikenal sebagai kritikus seni rupa pertama di Indonesia. Lukisanya memiliki karakter Goresan ekspresif dan sedikit bertekstur, goresan dan sapuan bagai dituang begitu saja ke kanvas. 


Pada periode sebelum kemerdekaan, karya lukisan S.Sudjojono banyak bertema tentang semangat perjuangan rakyat Indonesia dalam mengusir penjajahan Belanda, namun setelah jaman kemerdekaan kemudian karya Lukisanya banyak bertema tentang pemandangan Alam, Bunga, aktifitas kehidupan masayarakat, dan cerita budaya. contoh lukisan seko perintis girlya.

10.Popo Iskandar

Sang Pelukis Maestro ini terkenal dengan ciri khas Lukisan bertema kucing, dilukis dalam gaya ekspresionism bernuansa minimalis, cat tebal dan bertekstur. Salah satu alasan Popo Iskandar gemar melukis kucing, seperti yang pernah beliau ucapkan semasa hidup “ Tabiat kucing variatif, manja, binal dan buas, tapi penurut. Karena itu saya menyukainya” katanya. Dia juga melukis tema-tema binatang lainya seperti ayam dan harimau.

Lukisan Popo Iskandar banyak dikoleksi dan sekaligus dijadikan sebagai icon dalam rumah bergaya modern dan minimalis, karya-karya Lukisanya banyak mendapatkan apresiasi dari para pengamat seni, baik dalam dan luar negeri.contoh lukisan kucing mata hijau.


11.
Srihadi Soedarsono
Pelukis maestro asal Solo – Jawa Tengah, karya-karya Lukisanya merupakan saksi perjalanan sejarah yang beliau goreskan sejak jaman kemerdekaan hingga jaman modern, tema tentang perjuangan, kehidupan, alam dan cinta, semua terkumpul dalam karya-karya lukisanya, baik dalam sketsa maupun dalam karya lukisan dengan berbagai media.

Srihadi Soedarsono merupakan alumni ITB Tahun 1959, beliau juga mengenyam pendidikan di Ohio State University, Amerika Tahun 1960 – 1962. Belaiu pernah mengajar di ITB dan menjadi ketua Institut Seni Jakarta.

Srihadi Soedarsono termasuk pelukis produktif, yang banyak menciptakan karya-karya Lukisan berkualitas tinggi, dan sering mengadakan event pameran tunggal baik dalam dan luar negeri. Karyanya telah banyak dikoleksi kolektor berkelas, dan hingga saat ini lukisanya masih banyak diburu kolektor baik dalam dan luar negeri. Gaya aliran lukisan karya Srihadi Soedarsono masuk dalam gaya aliran lukisan modern kontemporer. contoh lukisan Borobudur II


12.Joko Pekik

Pernah mengenyam pendidikan ASRI di Jogja ( Akademi Seni Rupa Indonesia ) yang sekarang menjadi ISI ( Institut Seni Indonesia ), memiliki gaya dan karakter Lukisan yang khas, beliau banyak mengkritisi dalam tatanan kehidupan sosial melalui karya Lukisanya.

Perjalanan hidupnya merupakan petualangan getir menuju kesuksesan, karena kasus LEKRA beliau dikucilkan dari masyarakat, karya-karya lukisanya tidak dihargai hingga pada era reformasi beliau mulai menemukan secercah harapan. Karya-karyanya mulai diapresiasi oleh para pengamat seni, dan beberapa karya Lukisanya yang bertema “Celeng” mendapat apresiasi yang luar biasa dari para pengamat maupun para pecinta Lukisan, sehingga karya Lukisan Joko pekik mulai diburu banyak kolektor dengan harga tinggi. Gaya aliran lukisan karya Joko Pekik masuk dalam gaya aliran lukisan realisme sosialis. contoh lukisan berburu celeng.


13.Jeihan Sukmantoro

Sebagai salah satu Pelukis senior dengan karya-karya lukisan figuratifnya yang khas dan unik, dimana selalu melukiskan figur manusia dengan mata hitam pekat, seolah mengandung makna dan misteri yang dalam.


Kini karya lukisan Jeihan seolah menemukan makna baru dalam tema yang lebih religius, yang mungkin terinspirasi dari perjalanan Hajinya beberapa Tahun yang lalu.

Lukisan karya Jeihan harganya terus merangkak naik seiring dengan naiknya kepopuleran nama dan karya-karya Lukisanya. Lukisan karya Jeihan termasuk dalam gaya aliran lukisan figurative modern. contoh lukisan gadis berbaju putih

14. Widayat

Salah satu Pelukis Maestro asal Kutoarjo – Jawa Tengah, sebagian besar karya Lukisanya bertemakan Flora dan Fauna, terinspirasi dari pengalamanya yang membekas pada Tahun 1939 saat beliau pernah bekerja sebagai mantri opnamer ( juru ukur ) pada bidang kehutanan di Palembang selama tiga Tahun, dari pengamatanya tentang alam, hewan dan tumbuhan selama beliau bekerja itulah yang mengilhami sebagain besar karya Lukisanya bertema tentang Alam, flora dan fauna dilukis dalam gaya batik kontemporer.

Sang Pelukis maestro Widayat mengasah talentanya di ASRI ( Akademi Seni Rupa Indonesia ) Jogja, yang di kemudian hari didaulat untuk mengajar di akademi seni rupa tersebut. Semasa hidupnya beliau sering mengadakan pameran baik tunggal ataupun kelompok, di dalam dan luar negeri ( Italy, Kuwait dan Singapura ). Beberapa penghargaan dibidang seni pernah disandangnya, atas dedikasinya dalam bidang seni rupa. contoh karya seni lukis   kucing dan ikanitulah bebarapa nama tokoh legendaris pelukis negara tercinta kita ini, semoga dengan hasil karya nya membuat kita menjadi dapat terus melanjutkan hasil karya nya, dan  senantiasa belajar terus pantang menyerah (the work of the nation is the best) by: kelompok 2 kelas 9
sumber: senilukisindo.blogspot.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar